Tugas Kelompok Dosen
Pengampu:
Administrasi Sekolah Drs. Abdul Manaf, M.Pd
“Administrasi
Bimbingan dan Konseling”
Kelompok
VIII:
Ahmad Samsul Arifin (1201260975)
Taufikussalam (1201260978)
Ahmad Samsul Arifin (1201260975)
Taufikussalam (1201260978)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KEPENDIDIKAN ISLAM - MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
BANJARMASIN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Situasi global
membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk
mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari
kondisi global yang telah mendorong untuk terus berfikir, dan meningkatkan
kemampuan. Adapun dampak negative dari globalisasi adalah: (1) keresahan hidup
dikalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, stress,
kecemasan, dan frustasi; (2) adanya kecenderungan pelanggaan disiplin, kolusi,
dan korupsi, makin sulit diterapkannya ukuran- ukuran baik- jahat, banar- salah
secara lugas; (3) adanya ambisi kelompok yang dapat menimbulkan konflik (4)
pelarian dari masalah melalui jalan pintas, seperti penggunaan obat- obat
terlarang.[1]
Untuk menangkal
dan mengatasi masalah tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang
bermutu. Pendukung utama bagi tercapainya pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah
pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan hanya melalui
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus didukung oleh
peningkatan prodesionalisasi dan system manajemen tenaga kependidikan serta
pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih
dan mengambil keputusan demi pencapaian cita- citanya.
Oleh karena itu
, pendidikan yang bermutu merupakan pendidikan yang seimbang, tidak hanya mampu
menghantarkan peserta didik pada pencapaian standar akademis, tetapi juga mampu
membuat perkembangan diri yang sehat dan produktif. Para peserta didik adalah
orang- orang yang sedang mengalami proses perkembangan yang memiliki
karakteristik, kebutuhan, dan tugas- tugas perkembangan yang harus dipenuhinya.
Dalam hal pencapaian tersebut memerlukan kerja sama yang harmonis atara
pengeloala, pengajaran, bimbingan dan sebainya.[2]
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian bimbingan dan konsesling?
2.
Apa
tujuan bimbingan dan konseling?
3.
Apa
fungsi bimbingan dan konseling?
4.
Apa
saja bentuk layanan bimbingan konseling disekolah?
5.
Hal-
hal apa saja yang perlu diadministrasikan?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Sebagai
bentuk penyelesaian tugas mata kuliah administrasi sekolah.
2.
Untuk
menjelaskan sekaligus memahami pengertian, tujuan, fungsi, bentuk layanan,
serta hal- hal yang diadministrasikan dalam bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling
Secara etimologis kata bimbingan
merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal dari kata kerja “to
guide” yang artinya menunjukan, membimbing, menuntun ataupun membantu.
Definisi bimbingan pertama dikemukakan dalam Year’s Book Education 1955, yang
menyatakan:
“Guidance is a process of helping individual through their own
effort to discover and develop their potentialities both for personal happiness
and social usefulness”
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya
sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperolah
kebahagiaan pribadi dan social.
Sementara menurut Dr. Racman
Natawidjaya, menyatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya dapat memahami dirinya
sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai
tuntutan dan lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Istilah konseling berasal dari
bahasa Inggris “to counsel” yang artinya memberi saran atau nasehat.
Rogers (1942) mengemukakan:
“Counseling is a series of direct contacts with the individual
which aims to offer him assistance in changing his attituteand behavior”
Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang
bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.[3]
Selanjutnya
konseling dapat didefinisikan suatu proses antar pribadi dari seseorang dengan
orag lain untuk membantu dan meningkatkan pemahaman dan kecakapan yang
dimilikinya atau usaha untuk membantu seseorang dalam menolong dirinya.
Dengan demikian,
bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan dari seorang konselor
kepada klien untuk mengarahkan kemampuan dan membantu pemahaman diri seorang
klien sehingga bisa dewasa dan mandiri.
B.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling
Firman Allah dalam surat Al- An’am ayat 162:
ö@è% ¨bÎ) ÎAx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ
Katakanlah: “Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”
Implikasi dari pernyataan Allah diatas tentang tujuan hidup manusia
diatas dunia ini. Maka dapat dirumuskan tujuan dari bimbingan dan konseling
yakni untuk meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran manusia tentang
eksistensinya sebaga makhluk dan khalifah Allah Swt dimuka bumi ini, sehingga
setiap aktivitas dan tingkh lakunya tidak keluar dari tujuan hidupnya yakni
untuk menyembah atau mengabdi kepada-Nya.
Tujuan bimbingan dan koseling meliputi:
1). Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin
2). Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, masyarakat dan
lingkungan lainnya
3). Memilki kemampuan berinteraksi social (human relationship),
yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persaudaraan, persahabatan atau
silaturahmi dengan sesame manusia
4). Memilki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas- tugas,
memantapkan diri dan memperdalam pelejaran tertentu, dan berusaha memperoleh
informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih
luas
5). Memilki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas dan kewajibannya
C.
Fungsi
Bimbingan dan Konseling
1). Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman bimbingan dan koseling meliputi:
(a). Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri, terutama oleh
peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
(b). Pemahaman tentang lingkungan peserta didik, termasuk dalam
lingkungan keluarga dan sekolah.
(c). Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas termasuk
didalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan/ pekerjaan, dan informasi
social budaya terutama oleh peserta didk.[4]
2). Fungsi Preventif
Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya. Melalui fungsi ini
konselor memberikan bimbingan kepada sisiwa tentang cara menghindarkan diri
dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Beberapa masalah yang
perlu diinformasikan dalam mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak
diharapkan, diantaranya: bahayanya minuman keras, merokok, obat- obatan
terlarang dan lain sebaginya.
3). Fungsi Pengembangan
Yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, yang memfasilitasi siswa. Konselor dan personel sekolah
lainnya bekerjasama merumuskan dan melaksanakan program bimbingan secara
sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-
tugas perkembangannya.
4). Fungsi Perbaikan (Penyembuhan)
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
siswa yang telah mengalami masalah, bak menyangkut asfek pribadi, social,
belajar maupun karir.
5). Fungsi Penyaluran
Fungsi ini membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler,
jurusan atau program studi, dan memantapkan kekuasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan cirri- cirri kepribadian lainnya.
6). Fungsi Adaptasi
Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan khusunya konselor,
guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar
belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa). Dengan
menggunakan informasi memadai mengenai individu. Pembimbing atau konselor dapat
membantu para guru atau dosen dalam memperlakukan individu secara tepat, baik
dalam memilih dan menyusun materi perkuliahan, memilih metode, maupun
mengadaptasikan bahan perkuliahan sesuai kemampuan dan kecepatan individu.[5]
D. Bentuk- bentuk administrasi Layanan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah
Bimbingan dan Konseling dilaksanakan melalui berbagai layanan, dengan
mempertimbangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial dan perkembangan kehidupan
pembelajaran serta perencanaan karir. Bentuk pelayanan bagi peserta didik dapat
dikembangkan dengan menggunakan berbagai cara dan variasi sesuai kebutuhan
sekolah, kekhasan atau karakteristik potensi daerah.
Jenis layanan yang dapat diberikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling
adalah :
1. Layanan Orientasi, untuk membantu peserta didik memahami
lingkungan yang baru (sekolah dengan fasilitas yang ada, guru, karyawan
dan teman yang baru dikenal, dan kultur sekolah) guna mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik dalam penyesuaian diri terhadap
lingkungan baru.
2. Layanan Informasi, secara umum dilakukan bersamaan dengan Layanan
Orientasi, untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam menerima dan
memahami berbagai informasi yang terkait dengan pengembangan pribadi, struktur
kurikulum yang hendak dipelajari, jadwal pelajaran, peraturan tata tertib
sekolah pendidikan tinggi, karir / jabatan, kehidupan keluarga, sosial
kemasyarakatan, keberagaman, sosial budaya dan lingkungan.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran, memungkinkan peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat sesuai dengan potensi, bakat,
minat dan kondisi pribadinya, dan membantu perolehan penempatan dan penyaluran
di dalam kelas, pilihan program studi / jurusan (IPA, IPS, Bahasa), pilihan
kelanjutan studi melalui jalur program Penelusuran Minat Dan Kemampuan
(PMDK) atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) melalui ujian tulis.
Sekolah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk pengembangan bakat dan
kreativitas peserta didik sesuai minat dan hobbynya, seperti Palang Merah
Remaja (PMR), pramuka, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), seni tari, seni
lukis, seni peran (teater), seni kerajinan tangan, olah raga (sepak bola,
badminton, tenis meja, basket, karate dan lain-lain), Kelompok Pencinta Alam,
dan sebagainya.
4. Layanan Konseling Individu, yaitu peserta didik memperoleh
layanan secara langsung bertatap muka dengan Guru Bimbingan Konseling /
Konselor. Dengan demikian diupayakan terbantu fungsi pengentasan dari
permasalahan yang dialami. Konseling individu sebagai pendekatan efektif bagi
peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman dan
perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke
arah membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.
5. Layanan Konseling Kelompok, yaitu membantu pengembangan pribadi
dengan cara setiap anggota dapat saling mengungkapkan perasaan secara leluasa
yang berorientasi pada kenyataan yang dihadapi dan mengembangkan kemampuan
berhubungan sosial dalam kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan
terhadap nilai-nilai kehidupan dan tujuan kehidupan serta belajar dan/atau
menghilangkan sikap perilaku tertentu. Layanan Konseling Kelompok terkait
dengan fungsi pencegahan dan pengentasan, yaitu mengatasi permasalahan sejenis
melalui dinamika kelompok mewujudkan kegiatan belajar, karir/jabatan dan
pengambilan keputusan.[6]
E.
Hal-
hal yang Perlu di Administrasikan
Untuk menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling secara efektif
maka perlu adanya administrasi bimbingan konseling yang antara lain sebagai
berikut:
1). Program BK
2). Buku Pribadi Siswa
3). Kartu Kasus
4). Buku Catatan Khusus
5). Peta Kelas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan dari seorang
konselor kepada klien untuk mengarahkan kemampuan dan membantu pemahaman diri
seorang klien sehingga bisa dewasa dan mandiri. Fungsi bimbingan konseling:
fungsi pemahaman, preventif, pengembangan, perbaikan, penyaluran, dan adaptasi.
Sementara bentuk- bentuk layanan bimbingan dan konseling meliputi:
layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling individu,
konseling kelompok. Hal- hal yang perlu diadministrasikan; program BK, buku
pribadi siswa, buku kasus, buku catatan khusus, dan peta kelas.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwasannya penyusun dari makalah ini hanyalah manusia yang tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah
Swt, sehingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penulis
harapkan dalam upaya evaluasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Symsu, Dkk. 2006. Landasan
Bimbingan dan Konseling. PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Purwanto Ngalim. 1995. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Remaja Rosdakarya, Bandung
Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Quantum Teaching,
Jakarta
Jawablah soal pilihan ganda dibawah ini!
1.
Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan
dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai tuntutan dan lingkungan
sekolah, keluarga, maupun masyarakat adalah pengertian menurut?
a.
Arthur
J. Jones c.
Dr. Rachman Natawidjaya
b.
Hasan
Langgulung d.
Mortenson dan Schmuller
c.
2.
Istilah
konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang artinya?
a.
Memberi
nasehat c.
Membimbing
b.
Memberi
bantuan d.
Membujuk
3.
Implikasi
bimbingan konseling dari pernyataan Allah tentang tujuan hidup manusia dunia ini terdapat dalam surah?
a. Adz- Zariat: 56 c.
Al- An’am: 162
b. Al- Baqarah: 2 d.
Ar- Rum: 30
4.
Konselor
senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi siswa merupakan salah satu fungsi bimbangan konseling yakni?
a. fungsi pemahaman c.
fungsi pengembangan
b. fungsi preventif d.
fungsi adaptasi
5.
Berikut
ini bagian dari suatu fungsi bimbingan dan konseling, kecuali?
a. preventif c.
penyaluran
b. pengembangan d.
orientasi
6.
Berikut
ini bagian dari layanan bimbingan dan konseling sekolah adalah?
a. preventif c.
kelompok
b. program BK d.
adaptasi
7.
Layanan
bimbingan konseling penenpatan dan penyaluran meliputi?
a. memahami lingkungan c.
memberi pemahaman tata tertib
b. pilihan program studi d.
mengatasi permasalahan
8.
Membantu peserta didik
memahami lingkungan yang baru (sekolah dengan fasilitas yang ada, guru,
karyawan dan teman yang baru dikenal, dan kultur sekolah) adalah layanan?
a. individu c.
orientasi
b. kelompok d.
penempatan
9.
Peserta didik
memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan Guru Bimbingan
Konseling / Konselor adalah layanan?
a. individu c.
orientasi
b. kelompok d.
penempatan
10.
Hal-
hal yang perlu diadministrasikan dalam bimbingan konseling, kecuali?
a. program BK c.
belajar mengajar siswa
b. peta kelas d.
buku kasus
[1] Dr Syamsu
Yusuf, LN Dkk. Landasan Bimbingan dan Konseling. Penerbit: PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2006. h. 1
[2] Dr Syamsu
Yusuf, LN Dkk. Landasan Bimbingan dan Konseling. Penerbit: PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2006. h. 2
[3] Dra. Hallen A,
M. Pd. Bimbingan dan Konseling. Penerbit: Quantum Teaching, Jakarta, 2005. h. 9
[4] Dra. Hallen A,
M. Pd. Bimbingan dan Konseling. Penerbit: Quantum Teaching, Jakarta, 2005. h.
56
[5] Dr Syamsu
Yusuf, LN Dkk. Landasan Bimbingan dan Konseling. Penerbit: PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2006. h. 16- 17
[6] Dra. Hallen A,
M. Pd. Bimbingan dan Konseling. Penerbit: Quantum Teaching, Jakarta, 2005. H.
76- 83
Tidak ada komentar:
Posting Komentar