Minggu, 30 November 2014

Administrasi Bimbingan dan Konseling


Tugas Kelompok                                Dosen Pengampu:
            Administrasi Sekolah                         Drs. Abdul Manaf, M.Pd





“Administrasi Bimbingan dan Konseling”



Kelompok VIII:  
Ahmad Samsul Arifin (1201260975)
Taufikussalam (1201260978)
                                    

 

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

KEPENDIDIKAN ISLAM - MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

BANJARMASIN

2014
 
 
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global yang telah mendorong untuk terus berfikir, dan meningkatkan kemampuan. Adapun dampak negative dari globalisasi adalah: (1) keresahan hidup dikalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, stress, kecemasan, dan frustasi; (2) adanya kecenderungan pelanggaan disiplin, kolusi, dan korupsi, makin sulit diterapkannya ukuran- ukuran baik- jahat, banar- salah secara lugas; (3) adanya ambisi kelompok yang dapat menimbulkan konflik (4) pelarian dari masalah melalui jalan pintas, seperti penggunaan obat- obat terlarang.[1]
Untuk menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang bermutu. Pendukung utama bagi tercapainya pembangunan  manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan hanya melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus didukung oleh peningkatan prodesionalisasi dan system manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita- citanya.
Oleh karena itu , pendidikan yang bermutu merupakan pendidikan yang seimbang, tidak hanya mampu menghantarkan peserta didik pada pencapaian standar akademis, tetapi juga mampu membuat perkembangan diri yang sehat dan produktif. Para peserta didik adalah orang- orang yang sedang mengalami proses perkembangan yang memiliki karakteristik, kebutuhan, dan tugas- tugas perkembangan yang harus dipenuhinya. Dalam hal pencapaian tersebut memerlukan kerja sama yang harmonis atara pengeloala, pengajaran, bimbingan dan sebainya.[2]

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian bimbingan dan konsesling?
2.      Apa tujuan bimbingan dan konseling?
3.      Apa fungsi bimbingan dan konseling?
4.      Apa saja bentuk layanan bimbingan konseling disekolah?
5.      Hal- hal apa saja yang perlu diadministrasikan?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata kuliah administrasi sekolah.
2.      Untuk menjelaskan sekaligus memahami pengertian, tujuan, fungsi, bentuk layanan, serta hal- hal yang diadministrasikan dalam bimbingan dan konseling.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bimbingan dan Konseling
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang artinya menunjukan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Definisi bimbingan pertama dikemukakan dalam Year’s Book Education 1955, yang menyatakan:
“Guidance is a process of helping individual through their own effort to discover and develop their potentialities both for personal happiness and social usefulness”
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperolah kebahagiaan pribadi dan social.
Sementara menurut Dr. Racman Natawidjaya, menyatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai tuntutan dan lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang artinya memberi saran atau nasehat.
Rogers (1942) mengemukakan:
“Counseling is a series of direct contacts with the individual which aims to offer him assistance in changing his attituteand behavior”
Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.[3]
            Selanjutnya konseling dapat didefinisikan suatu proses antar pribadi dari seseorang dengan orag lain untuk membantu dan meningkatkan pemahaman dan kecakapan yang dimilikinya atau usaha untuk membantu seseorang dalam menolong dirinya.
            Dengan demikian, bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien untuk mengarahkan kemampuan dan membantu pemahaman diri seorang klien sehingga bisa dewasa dan mandiri.

B.     Tujuan Bimbingan dan Konseling
Firman Allah dalam surat Al- An’am ayat 162:
ö@è% ¨bÎ) ÎAŸx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ  
Katakanlah: “Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”
Implikasi dari pernyataan Allah diatas tentang tujuan hidup manusia diatas dunia ini. Maka dapat dirumuskan tujuan dari bimbingan dan konseling yakni untuk meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran manusia tentang eksistensinya sebaga makhluk dan khalifah Allah Swt dimuka bumi ini, sehingga setiap aktivitas dan tingkh lakunya tidak keluar dari tujuan hidupnya yakni untuk menyembah atau mengabdi kepada-Nya.

Tujuan bimbingan dan koseling meliputi:
1). Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin
2). Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, masyarakat dan lingkungan lainnya
3). Memilki kemampuan berinteraksi social (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persaudaraan, persahabatan atau silaturahmi dengan sesame manusia
4). Memilki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas- tugas, memantapkan diri dan memperdalam pelejaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas
5). Memilki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan kewajibannya

C.     Fungsi Bimbingan dan Konseling
1). Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman bimbingan dan koseling meliputi:
(a). Pemahaman tentang diri peserta didik sendiri, terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
(b). Pemahaman tentang lingkungan peserta didik, termasuk dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
(c). Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas termasuk didalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan/ pekerjaan, dan informasi social budaya terutama oleh peserta didk.[4]
2). Fungsi Preventif
Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya. Melalui fungsi ini konselor memberikan bimbingan kepada sisiwa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan dalam mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya: bahayanya minuman keras, merokok, obat- obatan terlarang dan lain sebaginya.
3). Fungsi Pengembangan
Yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi siswa. Konselor dan personel sekolah lainnya bekerjasama merumuskan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas- tugas perkembangannya.
4). Fungsi Perbaikan (Penyembuhan)
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, bak menyangkut asfek pribadi, social, belajar maupun karir.
5). Fungsi Penyaluran
Fungsi ini membantu individu memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan kekuasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan cirri- cirri kepribadian lainnya.
6). Fungsi Adaptasi
Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan khusunya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa). Dengan menggunakan informasi memadai mengenai individu. Pembimbing atau konselor dapat membantu para guru atau dosen dalam memperlakukan individu secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi perkuliahan, memilih metode, maupun mengadaptasikan bahan perkuliahan sesuai kemampuan dan kecepatan individu.[5]

D.    Bentuk- bentuk administrasi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Bimbingan dan Konseling dilaksanakan melalui berbagai layanan, dengan mempertimbangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial dan perkembangan kehidupan pembelajaran serta perencanaan karir. Bentuk pelayanan bagi peserta didik dapat dikembangkan dengan menggunakan berbagai cara dan variasi sesuai kebutuhan sekolah, kekhasan atau karakteristik potensi daerah.

Jenis layanan yang dapat diberikan oleh Guru Bimbingan dan Konseling adalah  :
1.      Layanan Orientasi, untuk membantu peserta didik memahami lingkungan yang baru (sekolah dengan fasilitas yang ada,  guru, karyawan dan teman yang baru dikenal, dan kultur sekolah) guna mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan baru.
2.      Layanan Informasi, secara umum dilakukan bersamaan dengan Layanan Orientasi, untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam menerima dan memahami berbagai informasi yang terkait dengan pengembangan pribadi, struktur kurikulum yang hendak dipelajari, jadwal pelajaran, peraturan tata tertib sekolah pendidikan tinggi, karir / jabatan, kehidupan keluarga, sosial  kemasyarakatan, keberagaman,  sosial budaya dan lingkungan.
3.      Layanan Penempatan dan Penyaluran, memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran secara tepat sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kondisi pribadinya, dan membantu perolehan penempatan dan penyaluran di dalam kelas, pilihan program studi / jurusan (IPA, IPS, Bahasa), pilihan kelanjutan studi melalui jalur program Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK)  atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) melalui ujian tulis. Sekolah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk pengembangan bakat dan kreativitas peserta didik sesuai minat dan hobbynya, seperti Palang Merah Remaja (PMR),  pramuka, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), seni tari, seni lukis, seni peran (teater), seni kerajinan tangan, olah raga  (sepak bola, badminton, tenis meja, basket, karate dan lain-lain), Kelompok Pencinta Alam, dan sebagainya.
4.      Layanan Konseling Individu, yaitu peserta didik memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan Guru Bimbingan Konseling / Konselor.  Dengan demikian diupayakan terbantu fungsi pengentasan dari permasalahan yang dialami. Konseling individu sebagai pendekatan efektif bagi peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman dan perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke arah membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.
5.      Layanan Konseling Kelompok, yaitu membantu pengembangan pribadi dengan cara setiap anggota dapat saling mengungkapkan perasaan secara leluasa yang berorientasi pada kenyataan yang dihadapi dan mengembangkan kemampuan berhubungan sosial dalam kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai kehidupan dan tujuan kehidupan serta belajar dan/atau menghilangkan sikap perilaku tertentu. Layanan Konseling Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan dan pengentasan, yaitu mengatasi permasalahan sejenis melalui dinamika kelompok mewujudkan kegiatan belajar, karir/jabatan dan pengambilan keputusan.[6]

E.     Hal- hal yang Perlu di Administrasikan
Untuk menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling secara efektif maka perlu adanya administrasi bimbingan konseling yang antara lain sebagai berikut:
1). Program BK
2). Buku Pribadi Siswa
3). Kartu Kasus
4). Buku Catatan Khusus
5). Peta Kelas




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien untuk mengarahkan kemampuan dan membantu pemahaman diri seorang klien sehingga bisa dewasa dan mandiri. Fungsi bimbingan konseling: fungsi pemahaman, preventif, pengembangan, perbaikan, penyaluran, dan adaptasi.
Sementara bentuk- bentuk layanan bimbingan dan konseling meliputi: layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling individu, konseling kelompok. Hal- hal yang perlu diadministrasikan; program BK, buku pribadi siswa, buku kasus, buku catatan khusus, dan peta kelas.

B. Saran
Penulis menyadari bahwasannya penyusun dari makalah ini hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Swt, sehingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penulis harapkan dalam upaya evaluasi diri.











DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Symsu,  Dkk. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Purwanto Ngalim. 1995. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Remaja    Rosdakarya, Bandung
Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Quantum Teaching, Jakarta
























Jawablah soal pilihan ganda dibawah ini!
1.      Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai tuntutan dan lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat adalah pengertian menurut?
a.       Arthur J. Jones                              c. Dr. Rachman Natawidjaya 
b.      Hasan Langgulung                        d. Mortenson dan Schmuller
c.        
2.      Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang artinya?
a.       Memberi nasehat                           c. Membimbing
b.      Memberi bantuan                          d. Membujuk
3.      Implikasi bimbingan konseling dari pernyataan Allah tentang tujuan hidup manusia  dunia ini terdapat dalam surah?
a. Adz- Zariat: 56                                c. Al- An’am: 162
b. Al- Baqarah: 2                                 d. Ar- Rum: 30

4.      Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi siswa merupakan salah satu fungsi bimbangan konseling yakni?
a. fungsi pemahaman                          c. fungsi pengembangan
b. fungsi preventif                               d. fungsi adaptasi

5.      Berikut ini bagian dari suatu fungsi bimbingan dan konseling, kecuali?
a. preventif                                          c. penyaluran
b. pengembangan                                d. orientasi





6.      Berikut ini bagian dari layanan bimbingan dan konseling sekolah adalah?
a. preventif                                          c. kelompok
b. program BK                                    d. adaptasi

7.      Layanan bimbingan konseling penenpatan dan penyaluran meliputi?
a. memahami lingkungan                    c. memberi pemahaman tata tertib
b. pilihan program studi                      d. mengatasi permasalahan

8.      Membantu peserta didik memahami lingkungan yang baru (sekolah dengan fasilitas yang ada,  guru, karyawan dan teman yang baru dikenal, dan kultur sekolah) adalah layanan?
a. individu                                           c. orientasi
b. kelompok                                        d. penempatan

9.      Peserta didik memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan Guru Bimbingan Konseling / Konselor adalah layanan?
a. individu                                           c. orientasi
b. kelompok                                        d. penempatan

10.  Hal- hal yang perlu diadministrasikan dalam bimbingan konseling, kecuali?
a. program BK                                                c. belajar mengajar siswa
b. peta kelas                                        d. buku kasus










[1] Dr Syamsu Yusuf, LN Dkk. Landasan Bimbingan dan Konseling. Penerbit: PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006. h. 1
[2] Dr Syamsu Yusuf, LN Dkk. Landasan Bimbingan dan Konseling. Penerbit: PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006. h. 2
[3] Dra. Hallen A, M. Pd. Bimbingan dan Konseling. Penerbit: Quantum Teaching, Jakarta, 2005. h. 9
[4] Dra. Hallen A, M. Pd. Bimbingan dan Konseling. Penerbit: Quantum Teaching, Jakarta, 2005. h. 56
[5] Dr Syamsu Yusuf, LN Dkk. Landasan Bimbingan dan Konseling. Penerbit: PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006. h. 16- 17
[6] Dra. Hallen A, M. Pd. Bimbingan dan Konseling. Penerbit: Quantum Teaching, Jakarta, 2005. H. 76- 83

Tidak ada komentar:

Posting Komentar