Tugas Terstruktur
Dosen Pengampu
Tafsir Anwar
Hapidzi, Lc. Ma
“Pembentukan Akhlak Anak”
Disusun Oleh:
Taufikussalam (1201260978)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
KI-MPI
BANJARMASIN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan ajaran Islam,
akhlak menempati kedudukan yang istemewa dan sangat penting. Manusia akan mendapatkan
kebahagiaan, bila mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh Islam
berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Islam merupakan agama yang berakhlak. Ini
dapat dilihat bahwa akhlak merupakan salah satu hal terpenting dalam agama.
Akhlak[1]
anak bisa dibentuk melalui proses hidup. Oleh karena itu, pembentukan akhlak
ini membutuhkan pendidikan sejak dini melalui keluarga. Pembentukan[2]
akhlak ini dilakukan berdasarkan bahwa akhlak adalah hasil usaha, latihan,
pembimbingan dan pembinaan dari keluarga, bukan terjadi dengan sendirinya.[3]
Dalam Al-Qur’an surah Al-Luqman ayat
14-15 ini, pembentukan akhlak maupun pendidikan akhlak yang terkandung yaitu:
1. Akhlak terhadap orang tuanya terutama ibu
Akhlak seorang
anak yang baik harus dimulai
dengan akhlak terhadap kedua orang tuanya, terutama adalah ibunya yang telah
mengandung dengan susah payah,
sebagimana firman Allah di dalam Qur’an surat Lukman ayat 14, yang berbunyi
:
$uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$#
Ïm÷ƒy‰Ï9ºuqÎ çm÷Fn=uHxq
¼çm•Bé&
$·Z÷dur
4’n?tã
9`÷dur
¼çmè=»|ÁÏùur
’Îû
Èû÷ütB%tæ Èbr&
öà6ô©$# ’Í< y7÷ƒy‰Ï9ºuqÎ9ur
¥’n<Î)
çŽÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
Artinya : “Dan
kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Lukman: 14)
2.
Akhlak cara
menolak permintaan orang tua
Di dalam berkomunikasi dengan orang tua kita
sendiri, seringkali
kita mengalami hal
yang bertolak belakang, seperti
ketika kita
disuruh melakukan hal kemaksiatan atau menyekutukan Allah SWT, maka islam
mengajarkan kita bagaimana cara menolaknya, seperti firman Allah didalam Qur’an
surat Lukman ayat 15, yang berbunyi :
bÎ)ur š‚#y‰yg»y_
#’n?tã
br& š‚Íô±è@
’Î1
$tB
}§øŠs9
y7s9 ¾ÏmÎ ÖNù=Ïæ
Ÿxsù $yJßg÷èÏÜè? (
$yJßgö6Ïm$|¹ur
’Îû
$u‹÷R‘‰9$#
$]ùrã÷ètB
( ôìÎ7¨?$#ur Ÿ@‹Î6y™
ô`tB z>$tRr&
¥’n<Î)
4
¢OèO
¥’n<Î)
öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù
$yJÎ
óOçFZä. tbqè=yJ÷ès?
ÇÊÎÈ
Artinya : “Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya
di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian
Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu
kerjakan “ (QS. Lukman: 15)
Keluarga
merupakan sosok yang pertama kali dikenal anak, yang mana perilaku kedua orang
tua itu akan sangat mewarnai terhadap proses pembentukan akhlak anak dan
perkembangan anak selanjutnya, sehingga faktor-faktor keteladanan dari orang
tua itu sangat diperlukan, karena apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan
anak dalam berkomunikasi dengan orang tua akan sangat diingat oleh anak didalam
memorinya.[4]
Dari
sini penulis sadar, bahwa pentingnya pembentukan akhlak dalam keluarga adalah
untuk menentukan sikap, tingkah laku, maupun perbuatan seorang anak itu. Dalam keluarga pasti ada
aturan-aturan maupun pertentangan kehidupan keluarganya, yang mana dalam
kondisi seperti ini akhak menjadi dasar sebuah pedoman dalam pergaulan yang
sesuai dengan ajaran Islam (Al-Qur’an dan Sunnah). Selanjutnya, pembentukan
akhlak anak dari keluarga bisa dijadikan kepribadian anak itu sendiri.
Kepribadian pada anak itu harusnya dilakukan secara menyeluruh sehingga anak
itu tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik.
B.
Point Ayat
1).
Memperkenalkan etika akhlak baik kepada orang tua.
2).
Prinsip berbakti kepada orang tua dengan menaati dan menjauhi larangannya
selama dalam batas syariat Islam.
C.
Rumusan Masalah
1).
Apa Tafsiran ayat surah AL-Luqman ayat 14-15?
2).
Apa peranan keluarga dalam proses pembentukan akhlak anak?
3).
Bagaimana akhlak anak terhadap kedua orang tua?
4).
Bagaimana akhlak anak cara menolak permintaan orang tua?
D.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui beberapa pengetahuan dan wawasan tentang
tafsiran surah Al-Luman ayat 14-15, tentang proses pembentukan akhlak, akhlak
terhadap orang tua, dan akhlak dalam menolak permintaan orang tua.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tafsiran Surah Al-Luqman Ayat
14-15
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ
لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (١٤) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ
بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا
تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ
أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (١٥)
14. وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ Dan Kami
perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.[5] حَمَلَتْهُ أُمُّه Ibunya
telah mengandungnya وَهْنًا
عَلَى وَهْنٍ dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah.[6],
وَفِصَالُهُ dan menyapihnya, فِي عَامَيْنِ dalam
usia dua tahun.[7], أَنِ
اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ Bersyukurlah kepada-Ku[8]
dan kepada kedua orang tuamu.[9]
Hanya kepada Aku kamu kembali[10]
15.
وَإِنْ
جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ
عِلْمٌ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan
sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, فَلا
تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا maka janganlah engkau menaati keduanya[11],
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, وَاتَّبِعْ
سَبِيلَ dan ikutilah jalan, مَنْ أَنَابَ orang yang
kembali, إِلَيَّ kepada-Ku.[12]
ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku
beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan[13]
B. Keluarga dalam Proses Pembentukan Akhlak Anak
Keluarga
sebagai pendidik pertama dan utama, orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam membina pembentukan akhlak. Nilai-nilai akhlak yang bersumberkan
ajaran agama Islam harus diberikan, ditanamkan dan dikembangkan oleh orang tua
kepada anaknya dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan akhlak tersebut penting
karena itu, orang tua perlu menanamkan dan membiasakan anak-anaknya
perbuatan-perbuatan seperti ketaatan beribadah, berperilaku baik, hormat kepada
orang tua, serta memiliki sifat ikhlas.[14]Oleh
karena itu, peranan keluarga sangat besar dalam membina akhlak anak, sehingga
anak dapat mengendalikan dirinya, menyelesaikan persoalannya dan menghadapi
tantangan hidupnya. Untuk membentuk akhlak anak tersebut, maka orang tua perlu
menerapkan disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Peranan keluarga (orang tua) dalam membina akhlak anak antara lain dapat dilakukan dengan cara:
Peranan keluarga (orang tua) dalam membina akhlak anak antara lain dapat dilakukan dengan cara:
1. Meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan cara melaksanakan kewajiban-kewajiban
sebagaimana yang diperintahkan dalam ajaran agama Islam.
2. Meningkatkan interaksi
melalui komunikasi, dengan cara orang tua dituntut untuk dapat berperan sebagai
pembimbing dalam mengembangkan sifat maupun tingkah laku anak.
3. Meningkatkan disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. [15]
3. Meningkatkan disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. [15]
B. Akhlak Terhadap Orang Tua
(terutama kepada Ibu)
Ibu adalah
seseorang yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang, karena begitu
besarnya jasa- jasa ibu kehidupan setiap anak. Karena semenjak awal bulan
kehamilan dan menjelang kelahiranya kita dijaga keselamatan kita dengan taruhan
nyawa beliau. Dan karena itulah Allah mewasiatkan kepada seluruh manusia agar
berbuat baik kepada ibu kita.[16]
Firman Surat Al-Luqman ayat 14:
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷yÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) çÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
Artinya:“Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah dan bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Ku lah kembalimu” (QS.Luqman: 14)
Kita sebagai
Muslim yang baik tentunya memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua
kita baik ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai
anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua
orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji, ada banyak cara untuk
berbakti dan bersikap sopan santun kepada orang tua, diantaranya adalah:
1.
Berbakti dengan melaksanakan nasehat dan perintah yang baik dari keduanya.
2. Memelihara
dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, jika keduannya sudah tua dan pikun.
3. Merendahkan
diri, kasih sayang dan mendo’akan kedua orang tua.
4. Anak
harus berkorban untuk orang tuanya.
5. Meminta kerelaan orang tua ketika akan
berbuat sesuatu.[17]
C. Akhlak Cara Menolak Permintaan Orang Tua
Allah SWT berfirman:
bÎ)ur š‚#y‰yg»y_
#’n?tã
br& š‚Íô±è@
’Î1
$tB
}§øŠs9
y7s9 ¾ÏmÎ ÖNù=Ïæ
Ÿxsù $yJßg÷èÏÜè? (
$yJßgö6Ïm$|¹ur
’Îû
$u‹÷R‘‰9$#
$]ùrã÷ètB
( ôìÎ7¨?$#ur Ÿ@‹Î6y™
ô`tB z>$tRr&
¥’n<Î)
4
¢OèO
¥’n<Î)
öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù
$yJÎ
óOçFZä. tbqè=yJ÷ès?
ÇÊÎÈ
Artinya : “Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya
di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian
Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu
kerjakan “ (QS. Lukman: 15)
Berdasarkan firman diatas, Allah SWT melarang kita untuk
mengikuti perintah kedu orang tua, jika mereka mengajak untuk menyekutukan
Allah SWT. Disini juga diajarkan akhlak cara menolak permintaan orang tua
tersebut dan tidak boleh melawannya dengan keras dan kasar, tetapi harus
menjalin hubungan baik dengan keduanya.
Adapun akhlak anak dalam menolak permintaan kedua orang
tuanya, yang bertentangan dengan syariat Islam, yaitu:
- Jika suatu saat kamu disuruh berbohong oleh ibu atau ayah, sebaiknya katakan kepada keduanya bahwasanya allah melihat kita.[18]
- Jangan sekali-kali membantah perintah orang tua dengan nada yang kesal, sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi dengan tenang dan penuh keyakinan dan percaya diri.[19]
- Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan perintah orang tua bertentangan dari hati nurani kita.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan:
Dari pemaparan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pembentukan
akhlak pada masa anak-anak akan membangun untuk tegaknya kepribadian yang
sempurna, sebab pembentukan pada masa kecil akan jauh lebih membekas dalam
membentuk kepribadiaanya daripada yang diperoleh anak pada masa dewasa. Dalam
hal ini, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan akhlak anak dan
juga merupakan hal yang yang utama dan pertama anak dalam menerima serta
mendapatkan norma-norma dalam anggota keluarga. yang mana perilaku kedua orang
tua itu akan sangat mewarnai terhadap proses pemmbentukan akhlak anak dan
perkembangan anak selanjutnya, sehingga faktor-faktor keteladanan dari orang
tua itu sangat diperlukan. Karena apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan
anak dalam berkomunikasi dengan orang tua akan sangat diingat oleh anak didalam
memorinya.
Dalam Al-Qur’an terutama surah Al-Luqman ayat 14, memberikan
nasehat dan pesan kepada umat muslim untuk mengesakan Allah SWT yang diiringi
dengan perintah berbakti kepada orang tua yaitu dengan menjalakan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya serta selalu mendo’akan atas keselamatan orang tua.
Kemudian, pada ayat selanjutnya (ayat 15), berupa larangan untuk mengikuti
perintah kedu orang tua, jika mereka mengajak untuk menyekutukan Allah SWT.
Disini juga diajarkan akhlak cara menolak permintaan orang tua tersebut dan
tidak boleh melawannya dengan keras dan kasar, tetapi harus menjalin hubungan
baik dengan keduanya.
Demikian
makalah ini penulis susun, penulis menyadari
bahwa kesempurnaan hanya milik Allah semata, untuk itu
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan mutu pendidikan ke depan sangat penulis harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H.Juwariyah. Pendidikan Anak Dalam AL-Qur’an.
Penerbit Teras (Yogjakarta: 2012)
Ahmad, Imam S, Tuntunan Akhlaqul Karimah (Jakarta:
LEKDIS, 2005)
Dr. Miftahul Huda,
M.Ag. 10 Cara Al-Qur-an Mendidik Anak.(UIN
Malang Press)
Muhammad al-Ghazali, Akhlak
Seorang Muslim (Semarang: Wicaksana, 1993), cet. IV
Tafsir Al-Jalalain
[1]
Akhlak adalah sifat seseorang yang sudah terlatih dan melekat pada dirinya
sehingga melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa dipikirkan terlebih
dahulu.
[2]
Pembentukan adalah proses perbuatan, cara, dan sebagainya dalam membentuk
[3]
Dr.H.Juwariyah. Pendidikan Anak Dalam
AL-Qur’an. Penerbit Teras (Yogjakarta: 2012). Hal.15
[4]
Dr. H. Juwariyah, M.Ag. Pendidikan Anak
dalam Al-Qur’an. Penerbit Teras (Yogjakarta: 2010). Hal.5
[5]
Allah SWT memerintahkan untuk memenuhi
hak-Nya, yaitu dengan mengesakan-Nya dan menjauhi syirik, maka Allah SWT
memerintahkan untuk memenuhi hak kedua orang tua yaitu dengan berbakti kepada
orang tua
[6]
Ibu merasakan berbagai derita, ibu
merasakan ngidam dan kurang nafsu makan, merasakan sakit, lemah, dan semakin
bertambah lemah ketika janin semakin membesar, kelemahan pun bertambah ketika
hendak melahirkan dan ketika melahirkan.
[7]
Maksudnya, waktu menyapih (mengasuh
dan menyusui), paling lambat ialah setelah anak berumur dua tahun
[8]
Dengan beribadah dan menajuhi segala larangan-Nya
[9]
Yaitu dengan berbuat baik kepada kedua orang tua baik perkataan (lemah lembut)
maupun perbuatan (berbakti, menghormati, dan sebagainya)
[10] Tafsir Al-Jalalain
[11]
Yakni jika kedua
orang tuamu memaksa untuk menyuruh mempersekutukan
Allah SWT, Allah SWT mengatakan itu tidak durhaka kepada orang tuamu dan janganlah engkau menaatinya karena
berbuat baik harus tetap dilakukan kepada kedua orang tua, tetapi ketika kedua
orang tua menyuruh kufur dan maksiat, seperti berbuat syirk, maka tidak boleh
ditaati.
[12]
Mereka adalah orang-orang yang beriman
kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, qada
dan qadar, lagi berserah diri dan kembali kepada Allah SWT.
[13]
Karena tidak ada satupun perbuatan yang luput dari Allah SWT, dan selanjutnya
Allah SWT akan memberikan balasan
[14]
Abuddin Nata, op.cit., hal.176
[16]
Dr. Miftahul Huda, M.Ag. 10 Cara
Al-Qur-an Mendidik Anak.(UIN Malang Press) Hal.228
[17]
Muhammad al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim (Semarang:
Wicaksana, 1993), cet. IV, Hal. 13
[18]
Ahmad, Imam S, Tuntunan
Akhlaqul Karimah (Jakarta: LEKDIS, 2005), hal.116
[19]
Ibid

Casino, Dining, and Entertainment in Southland, Virginia
BalasHapusFind 경기도 출장샵 Casino, Dining, 광명 출장안마 and Entertainment near 포항 출장샵 Casino, 이천 출장안마 Dining, Dining, and Entertainment in Southland, 진주 출장안마 VA.