Tugas Terstruktur Dosen Pengampu
Manajemen Mutu Terpadu Drs. H. Hasbullah, M. Si
“Peran Perencanaan Startegis dalam
Organisasi”
Disusun Oleh Kelompok V:
Rahmatul Laili (1201260967)
Taufikussalam (1201260978)
Yuhanas Prasetyo. S (1201260979)
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
KI-MPI
BANJARMASIN
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perencanaan
merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait
satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan
apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini
kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang
menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat.
Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun
pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal
gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan
dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Perkembangan
baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan yang
cepat dan sering tak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam
pembangunan. Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang
keefektifan pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah
satu yang mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik,
yang telah banyak dipakai di negara-negara lain beberapa tahun terakhir ini.
Seperti diketahui bahwa pengetahuan perencanaan stratejik berasal dari bidang
militer yang kemudian dikembangkan di bidang manajemen perusahaan dan kemudian
coba diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu, maka tulisan
ini diawali dengan kajian pengetahuan "teoritis" perencanaan
stratejik.
Dalam
Perencanaan Strategi, kegiatan disusun berdasarkan prioritas dan dibandingkan
dengan sumberdaya yang tersedia untuk pelaksanaannya. Jika organisasi tidak
mempunyai sumberdaya untuk melaksanakannya paling sedikit 70 % dari rencana
strategisnya, biasanya dikatakan organisasi hanya mengembangkan daftar tentang
cita-cita kegiatan bukannya daftar yang bisa mengarahkan organisasi untuk
melakukan kegiatan di masa mendatang.
Efek
yang logis setelah proses Perencanaan Strategi ini adalah organisasi
mendapatkan suatu metodologi untuk menentukan kemampuan sumber dayanya untuk
melaksanakan Rencana Strategisnya. Setelah menyelesaikan proses Perencanaan
Strategi, organisasi (sekolah) akan mengembangkan sarana atau alat yang tidak
hanya untuk mengecek kebenaran tetapi juga merupakan dasar untuk pengembangan
Rencana Operasi Tahunan, menentukan sasaran penggalangan dana dan prioritas
untuk tahun mendatang, serta juga menawarkan cara mengukur kesuksesan
organisasi.
Sebuah organisasi (sekolah) menyelesaikan
proses Perencanaan Strategi, maka organisasi ini akan membutuhkan penyesuaian
atas cita-citanya untuk lebih merefleksikan apa saja yang sebenarnya dapat
dicapainya. Dalam hal ini termasuk kegiatan peninjauan kembali dan perbaikan
Rencana Strategi, memprioritas ulang kegiatan dan menghilangkan beberapa
kegiatan yang diusulkan atau juga menundanya setahun atau dua tahun kemudian.
Yang paling penting buat organisasi ialah kesadaran akan kebutuhan, kemampuan
dan sumberdayanya sehingga dapat membuat keputusan yang benar berdasarkan
informasi yang tepat tentang arah terbaik untuk kegiatan mendatang.
B. Rumusan
Masalah
Dalam makalah
ini penulis mencoba mengangkat permasalahan sebagai berikut :
1). Apa pengertian dari perencanaan
strategis?
2).
Apa sajakah asas-asas perencanaan beserta
keuntungan perencanaan dan kerugiannya dalam organisasi?
3).
Bagaimana sifat-sifat strategis?
4).
Bagaimana proses perencanaan strategis?
C. Tujuan
Penulisan
Dari rumusan
masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1).
Untuk mengetahui arti dari perencanaan strategis.
2). Untuk
mengetahui asas-asas perencanaan, keuntungan, dan kerugiannya
3).
Untuk mengetahui sifat-sifat strategis.
4).
Agar memahami cara menyusun rencana yang strategis.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perencanaan Strategis
Robbins
dan Coulter (2002) dalam Erni dan kurniawan (2005) mendefinisikan perencanaan
adalah sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan strategis adalah rencana komprehensif
untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai akan tetapi
dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi.
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah suatu
rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan
rumusan ke mana
perusahaan akan diarahkan,
dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan
Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi, penentuan
strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada 2 ( dua ) alasan yang menunjukkan pentingnya
Perencanaan Strategis: [1]
1. Perencanaan
strategic memberikan kerangka dasar
dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
2. Pemahaman terhadap
perencanaan strategic akan
mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencaaan lainnya.
Dengan
adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas
sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain
dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga
dapat dikatakan bahwa
perencanaan strategi dapat
menentukan keberhasilan
organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Perencanaan
strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
2. Melakukan
perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
3. Perencanaan strategi
memungkinkan manajer mempersiapkan
diri terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya
B.
Asas-Asas Perencanaan beserta Keuntungan Perencanaan dan Kerugiannya dalam
Organisasi
1. Asas-asas perencanaan dalam suatu organisasi
Asas-asas
perencanaan dalam suatu organisasi merupakan pola nilai-nilai yang perlu dianut
oleh tata laku anggota organisasi. Nilai-nilai dari sebuah organisasi merupakan
prinsip-prinsip yang menjadi dasar operasi dan pencarian organisasi tersebut
dalam mencapai visi dan misinya. Nilai-nilai tersebut mengekspresikan
kepercayaan dan ciat-cita institusi.
Statemen-statemen
yang terdapat pada nilai-nilai perencanaan harus bisa dikomunikasikan ke
seluruh bagian institusi. Nilai-nilai tersebut yang mengemudikan organisasi dan
memberikan arah. Nilai-nilai tersebut disesuaiakn dengan lingkungan di mana
institusi tersebut beroperasi. Nilai-nilai tersebut harus meanancapkan hubungan
yang baik dengan para pelanggan maupun para staf.
Setiap
institusi menentukan nilai-nilai yang sesuai dengannya. Beberapa hal yang
tercantum dalam nilai-nilai sebuah organisasi, antara lain yaitu:
a. Kita mengutamakan para pelajar kita
b. Kita bekerja dengan standar integritas
profesional tertinggi
c. Kita bekerja sebagai tim
d. Kita
memiliki komitmen terhadap peningkatan yang kontinu
e. Kita memberi kesempatan yang sama pada semua
2. Keuntungan perencanaan dalam suatu organisasi
Apabila perencanaan dilaksanakan dengan benar dan
didukung oleh komitmen pemimpin, maka perencanaan dapat memberi manfaat bagi
organisasi. Di bawah ini beberapa manfaat dari suatu perencanaan dalam
orgaisasi, yaitu:
a). Perencanaan strategik dapat memperkuat “critical
mass” menjadi tim yang kompak, karena diarahkan untuk menganut nilai-nilai
pokok, sistem utama, dan tujuan bersama.
Critical
mass merupakan
kelompok tenaga inti suatu organisasi yang memiliki motivasi, “aptidute”
dan pengetahuan mendasar (profound knowledge) untuk meningkatkan
kualitas dan produktivitas organisasi.
b). Perencanaan
strategik dapat membantu untuk mengoptimisasikan “performance”
organisasi. “performance” organisasi meningkat apabila seluruh fungsi
atau bagian organisasi bekerjasama secara serasi.
c). Perencanaan
strategik dapat membantu pimpinan untuk selalu memusatkan perhatian dan
menganut kerangka bagi perbaikan secara kontinu.
d). Perencanaan strategik memberikan pedoman bagi
pengambilan keputusan sehari-hari.
e). Perencanaan strategik selalu memberi kemudahan
dalam mengukur kemajuan organisasi, yaitu dalam usaha mencapai tujuannya untuk
memperbaiki kualitas dan produktivitas.[3]
3. Kerugian
perencanaan dalam suatu organisasi
Beberapa
hal berikut ini adalah persoalan-persoalan yang sering timbul dalam kaitannya
dengan proses perencanaan antara lain yaitu:
a. Tidak ada visison yang baik
b. Pandangan miopi (jangka pendek)
c. Sulit untuk mengukur sukses
d. Tidak ada niat untuk mengukur
e. Persoalan bahasa
f. Rencana di berkas
g. Terkotak-kotak (tidak saling berhubungan)
h. Rencana jangka panjang tidak diumumkan
i. Rencana jangka panjang tidak berkait dengan
pekerjaan sehari-hari (pekerjaan sehari-hari karyawan tidak diintegrasikan demi
tujuan organisasi)
j. Tidak dapat menangani keadaan darurat
C.
Sifat-sifat
Strategis
Berdasar
bahan-bahan dari literatur, dikaji sifat-sifat perencanaan strategis perusahaan
dan kemungkinannya untuk diterapkan dalam perencanaan publik. Secara singkat, kajian
ini menghasilkan temuan bahwa perencanaan strategis perusahaan mempunyai
sifat-sifat:[5]
1. Berorientasi lebih menuju ke tindakan, hasil,
dan implementasi;
2. Mempromosikan
partisipasi yang lebih luas dan beragam dalam proses perencanaannya;
3. Lebih
menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks lingkungannya,
mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat melalui kajian
lingkungan;
4. Mengandung
perilaku kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat;
5. Menekankan
kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks peluang dan ancaman
Dari
beberapa sifat-sifat rencana strategis tersebut perencanaan strategis berkaitan
dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai
sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.
D.
Proses
Perencanaan Strategis
Proses
perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan
usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan
baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Secara umum
proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
1. Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan
mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang
seharusnya?”.
·
Misi
Sebuah misi
perusahaan adalah alasan
keberadaan. Misi sering diungkapkan dalam pernyataan misi,
yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra perusahaan
kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi merupakan suasana
hati perusahaan kemana harus pergi.
·
Tujuan
Tujuan adalah
tujuan konkret organisasi
berusaha untuk mencapainya,
misalnya, sebuah target pertumbuhan pendapatan.
2. Pengkajian
lingkungan
Pengkajian
lingkungan melibatkan analisis SWOT-penilaian internal terhadap kekuatan dan
kelemahan perusahaan dan penilaian eksternal terhadap peluang dan ancaman yang
di hadapi.
a.
Penilaian
internal.
Ini melibatkan
analisis terhadap kekuatan (keahlian, sumber daya dan pencapaian) dan kelemahan
organisasi, memutuskan bagaimana kekuatan dapat di eksploitasi dan kelemahan
dapat diatasi dan menilai pengaruh tindakan yang di usulkan terhadap
profitabilitas. Analisis tersebut mencakup:
· Keuangan
· SDM
· Pemasaran
· Operasional
· Manajemen
b.
Penilaian
eksternal.
Ini melibatkan
analisis lingkungan di tempat organisasi beroperasi: perekonomian, persaingan,
kebijakan pemerintah dan trend pasar. Sasarannya adalah mengidentifikasi
faktor-faktor kunci bagi keberhasilan dalam pasar saat ini dan peluang untuk
secara menguntungkan memasuki pasar-pasar baru atau memperkenalkan
produk-produk baru. Sebuah analisis eksternal terhadap peluang dan ancaman
harus meliputi:
· Faktor-faktor ekonomi: nilai tukar, suku bunga,
laju pertumbuhan.
· Trend pasar: perilaku konsumen
· Perubahan teknologi
· Faktor-faktor input: biaya, ketersediaan energi
dan bahan baru.
3. Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan jangka
panjang mempunyai dua makna:
a. Mendorong manajer untuk segera melakukan
aktivitas sekarang yang perlu dalam rangka mencapai target 5 tahun ke depan.
b. Membantu manajer untuk menimbang dampak dari
tindakan sekarang pada kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
4. Penyusunan
Strategi.
Begitu gambaran
yang jelas tentang perusahaan dan lingkungannya
yang ada, selanjutnya menyusun
strategi. Langkah konkret menyusun strategi yaitu sebagai berikut:[6]
· Menetapkan jenis bisnis dan harapan perusahaan.
· Menterjemahkan visi dan misi ke dalam suatu
tujuan strategis yang terukur.
· Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai
tujuan dan target.
· Melakukan berbagai keputusan taktis dengan
efektif dan efisien atas strategi terpilih.
· Melakukan evaluasi terhadap kinerja,
penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaannya sesuai dengan
situasi terbaru.
Contoh:
Perusahaan memproduksi sirup jeruk yang melibatkan input
sebagai pendukung kegiatan produksi.
5. Perumusan
isu-isu strategis
Isu-isu strategis
adalah isu-isu yang
berkaitan dengan keterkaitan
antara
organisasi yang
dikaji dengan lingkungannya (internal maupun eksternal) yang
isu-isu
tersebut banyak mempengaruhi organisasi tersebut. Maka semua isu
strategis
adalah penting, tapi tidak semua isu penting adalah strategis. Contoh:
a. Isu strategis:
Bagaimana cara menangani limbah produksi agar lingkungan
tetap lestari?
1.
Masalah:
· Volume limbah yang terlalu besar
· Tidak tersedia lagi tempat pembuangan
· Biaya pembuangan yang meningkat dengan cepat
2.
Konsekuensi:
· Jika perusahaan gagal dalam menangani akan
mengakibatkan pencemaran lingkungan.
· Masyarakat sekitar akan unjuk rasa menuntut
masalah ini.
· Jika dampak ini berkelanjutan maka masyarakat
mendukung atas penutupan perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat melakukan
kegiatan ekonomi.
6.
Pelaksanaan
Strategi
Perencanaan
strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh:
Sasaran
kebijakan menangani lingkungan:
· Limbah sebelum di buang di netralisirkan terlebih
dahulu.
· Limbah di recycle menjadi benda yang bermanfaat
dan bernilai jual.
· Dinas Perencanaan dan Pembangunan
merekomendasikan tempat pembiangan sampah yang baru.
7. Evaluasi dan
Pengendalian Strategis
Manajer harus
selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. Pengendalian strategis
merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis. Setelah diimplementasikan, hasil
dari strategi perlu
diukur dan dievaluasi, dengan
perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan untuk tetap pada jalur rencana.
Sistem kontrol harus dikembangkan dan dilaksanakan untuk memfasilitasi
pemantauan ini. Standar
kinerja yang ditetapkan, performa yang sebenarnya diukur,
dan tindakan yang tepat diambil untuk memastikan keberhasilan.[7]
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Perencanaan
strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan
rumusan ke mana
perusahaan akan diarahkan,
dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Asas-Asas Perencanaan beserta Keuntungan
Perencanaan dan Kerugiannya dalam Organisasi.
Sifat-sifat
perencanaan strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi
ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.
Proses
Perencanaan Strategis:
1. Formulasi Misi dan Tujuan
2. Pengkajian lingkungan
3. Tujuan Jangka Panjang
4. Penyusunan Strategi.
5. Perumusan isu-isu strategis
6. Pelaksanaan Strategi
7. Evaluasi dan Pengendalian Strategis
B.
Saran
Kami menyadari bahwasannya penyusun
dari makalah ini hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Swt, sehingga dalam
penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa kami harapkan dalam upaya
evaluasi diri.
DAFTAR
PUSTAKA
Tisnawati sule,
Ernie dan saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana
Edward
Sallis,Total Quality Manajemen In Education, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2010)
Amstrong,
Michael. 2003. How to be an even better manager. Jakarta Barat: Binarupa Aksara
M. Bryson,
John. 2001. Perencanaan Strategis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
http://cewe-batak.blogspot.com/2012/12/perencanaan-strategis.html
http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/
perencanaan-strategis-strategic-planning/
[1] George A. Steiner. Kebijakan dan Strategi Manajemen. (Penerbit:
Erlangga, Jakarta, 1997) Hal. 29
[4] Ibid. Hal. 82-83
[5] M. Bryson. Perencanaan Strategis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001
[6]
http://ovalhanif.wordpress.com/2014/05/04/
perencanaan-strategis-strategic-planning/
[7]
http://cewe-batak.blogspot.com/2012/12/perencanaan-strategis.html
syukran jari
BalasHapus