Minggu, 14 Desember 2014

Makalah Perencanaan Strategis dalam Organisasi




Tugas Terstruktur                                               Dosen Pengampu
     Manajemen Mutu Terpadu                                   Drs. H. Hasbullah, M. Si       
                 
“Peran Perencanaan Startegis dalam Organisasi”

Disusun Oleh Kelompok V:
Rahmatul Laili          (1201260967)
Taufikussalam           (1201260978)
Yuhanas Prasetyo. S (1201260979)





INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
KI-MPI 
BANJARMASIN
2014

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Perkembangan baru saat ini diwarnai oleh globalisasi dan terutama berupa perubahan yang cepat dan sering tak terduga dan makin kuatnya peranan sektor pendidikan dalam pembangunan. Hal ini mendorong kita untuk sekali lagi memikirkan ulang keefektifan pendekatan perencanaan pendidikan yang kita anut sekarang. Salah satu yang mungkin dapat kita lirik adalah pendekatan perencanaan stratejik, yang telah banyak dipakai di negara-negara lain beberapa tahun terakhir ini. Seperti diketahui bahwa pengetahuan perencanaan stratejik berasal dari bidang militer yang kemudian dikembangkan di bidang manajemen perusahaan dan kemudian coba diterapkan dalam dunia pendidikan. Berkaitan dengan hal itu, maka tulisan ini diawali dengan kajian pengetahuan "teoritis" perencanaan stratejik.
Dalam Perencanaan Strategi, kegiatan disusun berdasarkan prioritas dan dibandingkan dengan sumberdaya yang tersedia untuk pelaksanaannya. Jika organisasi tidak mempunyai sumberdaya untuk melaksanakannya paling sedikit 70 % dari rencana strategisnya, biasanya dikatakan organisasi hanya mengembangkan daftar tentang cita-cita kegiatan bukannya daftar yang bisa mengarahkan organisasi untuk melakukan kegiatan di masa mendatang.
           
Efek yang logis setelah proses Perencanaan Strategi ini adalah organisasi mendapatkan suatu metodologi untuk menentukan kemampuan sumber dayanya untuk melaksanakan Rencana Strategisnya. Setelah menyelesaikan proses Perencanaan Strategi, organisasi (sekolah) akan mengembangkan sarana atau alat yang tidak hanya untuk mengecek kebenaran tetapi juga merupakan dasar untuk pengembangan Rencana Operasi Tahunan, menentukan sasaran penggalangan dana dan prioritas untuk tahun mendatang, serta juga menawarkan cara mengukur kesuksesan organisasi.
Sebuah organisasi (sekolah) menyelesaikan proses Perencanaan Strategi, maka organisasi ini akan membutuhkan penyesuaian atas cita-citanya untuk lebih merefleksikan apa saja yang sebenarnya dapat dicapainya. Dalam hal ini termasuk kegiatan peninjauan kembali dan perbaikan Rencana Strategi, memprioritas ulang kegiatan dan menghilangkan beberapa kegiatan yang diusulkan atau juga menundanya setahun atau dua tahun kemudian. Yang paling penting buat organisasi ialah kesadaran akan kebutuhan, kemampuan dan sumberdayanya sehingga dapat membuat keputusan yang benar berdasarkan informasi yang tepat tentang arah terbaik untuk kegiatan mendatang.

B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mencoba mengangkat permasalahan sebagai berikut :
      1). Apa pengertian dari perencanaan strategis?
2). Apa sajakah asas-asas perencanaan beserta keuntungan perencanaan dan kerugiannya dalam organisasi?
3). Bagaimana sifat-sifat strategis?
4). Bagaimana proses perencanaan strategis?

C.     Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1). Untuk mengetahui arti dari perencanaan strategis.
2). Untuk mengetahui asas-asas perencanaan, keuntungan, dan kerugiannya
3). Untuk mengetahui sifat-sifat strategis.
4). Agar memahami cara menyusun rencana yang strategis.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perencanaan Strategis
Robbins dan Coulter (2002) dalam Erni dan kurniawan (2005) mendefinisikan perencanaan adalah sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Sedangkan strategis adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai akan tetapi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,  memberikan  rumusan  ke  mana  perusahaan  akan  diarahkan,  dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan  organisasi,  penentuan  strategi,  kebijaksanaan,  program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada 2 ( dua ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis: [1]
1. Perencanaan strategic  memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
2. Pemahaman  terhadap  perencanaan  strategic  akan  mempermudah   pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat  dikatakan  bahwa  perencanaan  strategi  dapat  menentukan  keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
2. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
3. Perencanaan  strategi  memungkinkan  manajer  mempersiapkan  diri  terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya

B.     Asas-Asas Perencanaan beserta Keuntungan Perencanaan dan Kerugiannya dalam Organisasi
1.    Asas-asas perencanaan dalam suatu organisasi
Asas-asas perencanaan dalam suatu organisasi merupakan pola nilai-nilai yang perlu dianut oleh tata laku anggota organisasi. Nilai-nilai dari sebuah organisasi merupakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar operasi dan pencarian organisasi tersebut dalam mencapai visi dan misinya. Nilai-nilai tersebut mengekspresikan kepercayaan dan ciat-cita institusi.
Statemen-statemen yang terdapat pada nilai-nilai perencanaan harus bisa dikomunikasikan ke seluruh bagian institusi. Nilai-nilai tersebut yang mengemudikan organisasi dan memberikan arah. Nilai-nilai tersebut disesuaiakn dengan lingkungan di mana institusi tersebut beroperasi. Nilai-nilai tersebut harus meanancapkan hubungan yang baik dengan para pelanggan maupun para staf.
Setiap institusi menentukan nilai-nilai yang sesuai dengannya. Beberapa hal yang tercantum dalam nilai-nilai sebuah organisasi, antara lain yaitu:
a.    Kita mengutamakan para pelajar kita
b.    Kita bekerja dengan standar integritas profesional tertinggi
c.    Kita bekerja sebagai tim
d.   Kita memiliki komitmen terhadap peningkatan yang kontinu
e.    Kita memberi kesempatan yang sama pada semua
f.     Kita akan memberikan mutu pelayanan yang tertinggi[2]
2.    Keuntungan perencanaan dalam suatu organisasi
Apabila perencanaan dilaksanakan dengan benar dan didukung oleh komitmen pemimpin, maka perencanaan dapat memberi manfaat bagi organisasi. Di bawah ini beberapa manfaat dari suatu perencanaan dalam orgaisasi, yaitu:
a). Perencanaan strategik dapat memperkuat “critical mass” menjadi tim yang kompak, karena diarahkan untuk menganut nilai-nilai pokok, sistem utama, dan tujuan bersama.
Critical mass merupakan kelompok tenaga inti suatu organisasi yang memiliki motivasi, “aptidute” dan pengetahuan mendasar (profound knowledge) untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi.
b). Perencanaan strategik dapat membantu untuk mengoptimisasikan “performance” organisasi. “performance” organisasi meningkat apabila seluruh fungsi atau bagian organisasi bekerjasama secara serasi.
c). Perencanaan strategik dapat membantu pimpinan untuk selalu memusatkan perhatian dan menganut kerangka bagi perbaikan secara kontinu.
d). Perencanaan strategik memberikan pedoman bagi pengambilan keputusan sehari-hari.
e). Perencanaan strategik selalu memberi kemudahan dalam mengukur kemajuan organisasi, yaitu dalam usaha mencapai tujuannya untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas.[3]
3. Kerugian perencanaan dalam suatu organisasi
Beberapa hal berikut ini adalah persoalan-persoalan yang sering timbul dalam kaitannya dengan proses perencanaan antara lain yaitu:
a.     Tidak ada visison yang baik
b.     Pandangan miopi (jangka pendek)
 c.     Sulit untuk mengukur sukses
 d.     Tidak ada niat untuk mengukur
e.     Persoalan bahasa
f.     Rencana di berkas
g.     Terkotak-kotak (tidak saling berhubungan)
 h.    Rencana jangka panjang tidak diumumkan
 i.     Rencana jangka panjang tidak berkait dengan pekerjaan sehari-hari (pekerjaan sehari-hari karyawan tidak diintegrasikan demi tujuan organisasi)
j.     Tidak dapat menangani keadaan darurat
k.   Kurang komunikasi[4]




C.    Sifat-sifat Strategis
Berdasar bahan-bahan dari literatur, dikaji sifat-sifat perencanaan strategis perusahaan dan kemungkinannya untuk diterapkan dalam perencanaan publik. Secara singkat, kajian ini menghasilkan temuan bahwa perencanaan strategis perusahaan mempunyai sifat-sifat:[5]
1. Berorientasi lebih menuju ke tindakan, hasil, dan implementasi;
2.  Mempromosikan partisipasi yang lebih luas dan beragam dalam proses perencanaannya;
3.  Lebih menekankan pada pemahaman masyarakat terhadap konteks lingkungannya, mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap masyarakat melalui kajian lingkungan;
4.  Mengandung perilaku kompetitif (bersaing) di pihak masyarakat;
5. Menekankan kajian kekuatan dan kelemahan masyarakat dalam konteks peluang dan ancaman
Dari beberapa sifat-sifat rencana strategis tersebut perencanaan strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.

D.    Proses Perencanaan Strategis
Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
1.       Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa usaha    kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”. 
·         Misi 
Sebuah  misi  perusahaan  adalah  alasan  keberadaan.  Misi  sering diungkapkan dalam pernyataan misi, yang menyampaikan rasa tujuan proyek kepada karyawan dan citra perusahaan kepada pelanggan. Dalam perumusan proses strategi, pernyataan misi merupakan suasana hati perusahaan kemana harus pergi.

·         Tujuan
Tujuan  adalah  tujuan  konkret  organisasi  berusaha  untuk mencapainya, misalnya, sebuah target pertumbuhan pendapatan.
2.      Pengkajian lingkungan
Pengkajian lingkungan melibatkan analisis SWOT-penilaian internal terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan dan penilaian eksternal terhadap peluang dan ancaman yang di hadapi.
a.      Penilaian internal.
Ini melibatkan analisis terhadap kekuatan (keahlian, sumber daya dan pencapaian) dan kelemahan organisasi, memutuskan bagaimana kekuatan dapat di eksploitasi dan kelemahan dapat diatasi dan menilai pengaruh tindakan yang di usulkan terhadap profitabilitas. Analisis tersebut mencakup:
·  Keuangan
·  SDM
·  Pemasaran
·  Operasional
·  Manajemen
b.      Penilaian eksternal.
Ini melibatkan analisis lingkungan di tempat organisasi beroperasi: perekonomian, persaingan, kebijakan pemerintah dan trend pasar. Sasarannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci bagi keberhasilan dalam pasar saat ini dan peluang untuk secara menguntungkan memasuki pasar-pasar baru atau memperkenalkan produk-produk baru. Sebuah analisis eksternal terhadap peluang dan ancaman harus meliputi:
·   Faktor-faktor ekonomi: nilai tukar, suku bunga, laju pertumbuhan.
·   Trend pasar: perilaku konsumen
·   Perubahan teknologi
·   Faktor-faktor input: biaya, ketersediaan energi dan bahan baru.




3.      Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang mempunyai dua makna:
a. Mendorong manajer untuk segera melakukan aktivitas sekarang yang perlu dalam rangka mencapai target 5 tahun ke depan.
b. Membantu manajer untuk menimbang dampak dari tindakan sekarang pada kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
4.      Penyusunan Strategi.
Begitu gambaran yang jelas tentang perusahaan dan lingkungannya  yang  ada, selanjutnya menyusun strategi. Langkah konkret menyusun strategi yaitu sebagai berikut:[6]
·   Menetapkan jenis bisnis dan harapan perusahaan.
·   Menterjemahkan visi dan misi ke dalam suatu tujuan strategis yang terukur.
·   Menyusun strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan target.
·   Melakukan berbagai keputusan taktis dengan efektif dan efisien atas strategi terpilih.
·   Melakukan evaluasi terhadap kinerja, penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan pelaksanaannya sesuai dengan situasi terbaru.
Contoh: Perusahaan memproduksi sirup jeruk yang melibatkan input
                                            sebagai pendukung kegiatan produksi.
5.      Perumusan isu-isu strategis
Isu-isu  strategis  adalah  isu-isu  yang  berkaitan  dengan  keterkaitan  antara
organisasi yang dikaji dengan lingkungannya (internal maupun eksternal) yang
isu-isu tersebut banyak mempengaruhi organisasi tersebut. Maka semua isu
strategis adalah penting, tapi tidak semua isu penting adalah strategis. Contoh:
a. Isu strategis: Bagaimana cara menangani limbah produksi agar lingkungan
                                                  tetap lestari?
1.      Masalah:
·  Volume limbah yang terlalu besar
·  Tidak tersedia lagi tempat pembuangan
·  Biaya pembuangan yang meningkat dengan cepat


2.      Konsekuensi:
·   Jika perusahaan gagal dalam menangani akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
·   Masyarakat sekitar akan unjuk rasa menuntut masalah ini.
·   Jika dampak ini berkelanjutan maka masyarakat mendukung atas penutupan perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi.
6.      Pelaksanaan Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh:
Sasaran kebijakan menangani lingkungan:
·   Limbah sebelum di buang di netralisirkan terlebih dahulu.
·   Limbah di recycle menjadi benda yang bermanfaat dan bernilai jual.
·   Dinas Perencanaan dan Pembangunan merekomendasikan tempat pembiangan sampah yang baru.
7.      Evaluasi dan Pengendalian Strategis
Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis. Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana strategis. Setelah  diimplementasikan,  hasil  dari  strategi  perlu  diukur  dan dievaluasi, dengan perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan untuk tetap pada jalur rencana. Sistem kontrol harus dikembangkan dan dilaksanakan untuk  memfasilitasi  pemantauan  ini.  Standar  kinerja  yang  ditetapkan, performa yang sebenarnya diukur, dan tindakan yang tepat diambil untuk memastikan keberhasilan.[7]






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,  memberikan  rumusan  ke  mana  perusahaan  akan  diarahkan,  dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Asas-Asas Perencanaan beserta Keuntungan Perencanaan dan Kerugiannya dalam Organisasi.
Sifat-sifat perencanaan strategis berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek.
Proses Perencanaan Strategis:
1.   Formulasi Misi dan Tujuan
2.   Pengkajian lingkungan
3.   Tujuan Jangka Panjang
4.   Penyusunan Strategi.
5.   Perumusan isu-isu strategis
6.   Pelaksanaan Strategi
7.   Evaluasi dan Pengendalian Strategis

B.     Saran
Kami menyadari bahwasannya penyusun dari makalah ini hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Swt, sehingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa kami harapkan dalam upaya evaluasi diri.






DAFTAR PUSTAKA

Tisnawati sule, Ernie dan saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
Edward Sallis,Total Quality Manajemen In Education, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2010)
Amstrong, Michael. 2003. How to be an even better manager. Jakarta Barat: Binarupa Aksara
M. Bryson, John. 2001. Perencanaan Strategis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
http://cewe-batak.blogspot.com/2012/12/perencanaan-strategis.html
http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/ perencanaan-strategis-strategic-planning/






[1] George A. Steiner. Kebijakan dan Strategi Manajemen. (Penerbit: Erlangga, Jakarta, 1997)  Hal. 29
[2] Edward Sallis,Total Quality Manajemen In Education, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2010) Hal. 218
[3] Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality Manajemen, Hal. 76-78
[4] Ibid. Hal. 82-83
[5] M. Bryson. Perencanaan Strategis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001
[6] http://ovalhanif.wordpress.com/2014/05/04/ perencanaan-strategis-strategic-planning/
[7] http://cewe-batak.blogspot.com/2012/12/perencanaan-strategis.html

1 komentar: